Kamis, 12 Februari 2015

KELAS INSPIRASI LOMBOK
AKU, KAMU, DAN KITA SALING MENGINSPIRASI

Ini adalah Kelas Inspirasi kedua yang saya ikuti, dimana sebelumnya saya mengikuti Kelas Inspirasi Malang II. Dengan tujuan dan keinginan yang masih sama, yakni mendapatkan inspirasi dari kawan-kawan cilik, cerita suka duka dari para guru yang selalu berhasil membuat saya tertegun akan kerja keras mereka serta ketulusannya dalam mengajar. Serta saya juga ingin menjadi bagian dalam kehidupan ini dengan melakukan sebuah peranan.



Saya tidak menceritakan pengalaman saya saat mengajar di dalam kelas, mengapa? Karena menurut saya, sebagaian banyak dari relawan Kelas Inspirasi Lombok akan menceritakan hal tersebut. Dan saya akan menceritakan dari sisi yang berbeda. Yakni bagaimana rasa menginspirasi itu benar-benar menular dalam kegiatan ini, bukan antar teman-teman SD dengan relawan ataupun sebaliknya, namun kegiatan ini mampu menginspirasi antara aku, kamu dan kita.

Setelah saya mengikuti Kelas Inspirasi Malang banyak perasaan yang tak sanggup saya ungkapkan dengan kata-kata, yang pada poinnya adalah bahwa apa yang saya alami di Kelas Inspirasi adalah sesuatu yang bermanfaat bagi saya pribadi dan saya merasa lebih hidup serta bermanfaat sebagai manusia. Perasaan inilah yang ingin saya tularkan kepada lingkungan saya, baik lingkungan pertemanan, kantor, serta kegiatan saya lainnya.

Saya mulai memperkenalkan apa itu Kelas Inspirasi hingga apa saja yang bisa kita lakukan, untuk berperan melalui Kelas Inspirasi itu sendiri. Saya menceritakan hal tersebut baik secara face to face ataupun menggunakan media sosial. Dari sanalah beberapa teman saya mengetahui kegiatan yang saya lakukan dalam Kelas Inspirasi dan mereka lambat laun tertarik untuk ikut berperan baik secara langsung maupun tidak langsung.




Adalah Anggi dan Githa, yang merupakan kedua teman saya yang berbeda latar belakang kehidupan, status sosial maupun karakter personalnya. Namun dari sekian banyak perbedaan tersebut ada satu hal kesamaan yang sangat mengagumkan. Yakni mereka memiliki rasa ingin berperan dalam kehidupan.  Melalui Kelas Inspirasi Lombok lah itu semua terjadi. Dari sinilah saya merasa bahwa menginspirasi itu bukan hanya sekedar kita sebagai relawan datang ke sekolah-sekolah, dengan membagi cerita yang kita punya dari pekerjaan kita kepada teman-teman SD kita, namun nyatanya lebih dari itu. Bahwa menginspirasi itu terjadi di dalam seluruh element baik antar relawan dengan relawan, relawan dengan teman-teman SD, relawan dengan para guru hingga bahkan rewalan dengan penduduk lokal.


Setiap orang pasti memiliki perasaan yang berbeda setelah mengikuti Kelas Inspirasi. Saya sendiri merasakan perasaan sebuah kedekatan dengan beberapa murid di SD 3 Mekarsari, dimana kami bermain bersama dan saling belajar dengan pengetahuan yang kami punya masing-masing. Ada perasaan haru yang selalu menghampiri relung hati saya, serta perasaan bahwa saya ini memiliki arti dalam kehdupan ini, dan itu terasa ketika hari inspirasi usai.



Memori saat mengajar di dalam kelas baik kesulitan dalam berkomunikasi dengan teman-teman SD yang menggunakan bahasa daerah hingga tantangan merasakan menjadi seorang guru bagi teman-teman SD yang super aktif hingga sebagian dari kita mengganggap murid SD itu bandel, padahal menurut saya mereka di masa usia yang wajar dengan sifat tersebut. Dan saya mengerti hal ini setelah mengikuti Kelas Inspirasi Malang & Lombok.


Peranan dari Kak Surya yang merupakan pelopor Kelas Inspirai Lombok itupun membuat saya terinspirasi. Selama 2 hari saya menumpang di kediamannya. Saling mengenal satu sama lain melalui percakapan, mengikuti kegiatan Kak Surya dalam persiapan pelaksanaan Kelas Inspirasi Lombok dan Komunitas Fotografinya, membuat saya tertegun akan ketulusan dengan apa yang sudah ia lakukan,  maupun perencanaan kegiatan lainnya. Kehangatan dan kerendahan hati dari Kak Surya serta sang Istri membuat saya tersadar untuk mengurangi sifat-sifat angkuh dan sombong yang terkadang sifat-sifat itu muncul akibat persaingan hidup di Ibukota.



Sehingga jika kamu bertanya apakah kegiatan Kelas Inspirasi ini bermanfaat atau tidak?! Cuma kamu seorang yang akan memperoleh jawabannya, karena setiap orang akan mendapatan pengalaman dan kesan yang berbeda dengan apa yang kamu temui di dalam kegiatan Kelas Inspirasi tersebut. Ya, kamu teman! Kamu sendiri yang harus membuktikannya, jika memang ingin mengalami apa yang kami rasakan. Ini adalah perjalanan tongkat estafet yang tidak boleh berhenti, jangan berhenti di aku, ataupun kamu teman. Melainkan Kita harus melanjutkan ini semua. Terakhir dari hati saya yang paling dalam, terima kasih untuk aku, kamu dan kita yang sudah saling menginspirasi dalam kehidupan ini.



Jakarta, 12 Februari 2015

Feel O Sovi (Philosophy)